"Maulid Nabi"
Ketika para pemuka-pemuka Qurays sedang memperbaiki Ka'bah, hal yang menjadi persengketaan ketika itu adalah dimana akan diletakkanya kembali Hajaral aswad, apakah ditempat semula ataukah dipindah. Sehingga situasi kebersamaan yang begitu rukun dan penuh kehangatan seketika itu juga berubah menjadi kisruh dan tegang karena semua merasa paling berhak untuk mengangkatnya, paling merasa tau dan benar dimana Hajaral aswad (Batu hitam) itu harus diletakkan. Maka disaat itulah terjadi kesepakatan bersama bahwa, siapapun yang pertama kali muncul (mendatangi Ka'bah) maka orang itulah yang akan didaulat untuk menjadi hakim dan apapun yang diputuskanya harus dipatuhi bersama untuk dilaksanakan. Tidak lama setelah terjadi kesepakatan, datanglah "Muhammad" ke lokasi itu, lalu mereka menceritakan banyak hal termasuk masalah perdebatan dimana akan diletakkan Hajaral aswad, setelah berpikir sejenak, kemudian Muhammad meminta sehelai kain dan Hajaral aswad tersebut diletakkan di